Sektor pertanian belum siap untuk berhadapan dengan dunia perbankan. Hal demikian dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Banda Aceh Zulfan Nukman pada kegiatan Sosialisasi Perluasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Koridor/Wilayah Sumatera, Kamis (23/05) pagi di Banda Aceh.
Zulfan mengatakan pihak perbankan tidak mungkin mempersulit penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) jika sektor pertanian mempunyai prospek yang baik, menurutnya sektor pertanian belum mampu mempersiapkan apa yang dibutuhkan oleh perbankan sebagai syarat penyaluran kredit, karena menurutnya perbankan tetap menganut prinsip kehati-hatian. Selain sektor pertanian diakui Zulfan sektor-sektor seperti perikanan, peternakan dan perkebunan yang merupakan sektor unggulan di provinsi Aceh, penyaluran KUR juga masih sangat rendah.
“sektor pertanian itu belum siap untuk berhadapan dengan bank, sebenarnya bank sudah siap, namun mereka belum mampu mempersiapkan persyaratan yang diminta bank, prinsip bank kalau dia punya prospek tentu diberikan”lanjutnya.
Zulfan menambahkan total Kerdit yang sudah disalurkan oleh bank umum dan BPR/Bprs di Aceh sampai dengan bulan Maret 2013 mencapai 21 T dari total itu, 7 T atau 33 persen disalurkan kepada UMKM, sementara penyaluran KUR oleh Perbankan di Aceh sebasar Rp. 625 Milyar dengan jumlah 139.163 dibitur. Dari jumlah itu 62,32 persen dinikmati oleh sector ekonomi perdagangan.
Zulfan untuk menyalurkan KUR di Aceh masih terdapat sejumlah tantangan dan kendala, seperti masih perlunya perluasan dan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap KUR, kemudian masih terbatasnya jaringan Kantor cabang, sehingga penyaluran KUR hanya terkonsentrasi di ibukota kabupaten/kota.