Anggota DPR Aceh dari PKS Tgk Makhyaruddin Yusuf mengecam sikap Pertamina Rantau, Aceh Tamiang yang tidak peduli dengan musibah kebakaran yang menimpa rumah warga di dekat komplek perusahaan negara tersebut, malah mobil pemadam kebakaran yang diparkir sekitar 30 meter dari lokasi kejadian dibiarkan berhenti dan tidak digunakan untuk membantu warga memadamkan api.
Hal itu disampaikan anggota komisi DPRA tersebut di Aceh Tamiang, Senin (6/5/2013) saat menyerahkan bantuan masa panik kepada warga yang rumahnya terbakar di desa Alur Cucur, di kawasan pusat kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.
“Menurut laporan warga disini, ada 21 Ruko dan 17 KK yang mengalami musibah kebakaran, seharusnya Pertamina sebagai perusahaan yang hidup berdampingan dengan warga ikut peduli dengan musibah tersebut, sangat disayangkan ada pemadam kebakaran di dekat lokasi tapi tidak digunakan untuk menolong warga,” ujar anggota DPRA dari dapil Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur tersebut.
Menurut Makhyaruddin secara manusiawi Pertamina harus ikut peduli pada masyarakat sekitar, bukan hanya mengambil untung dari hasil alam yang ada di daerah tersebut.
“Membiarkan masyarakat kebakaran di lokasi yang bersebelahan dengan Perusahaan, sedangkan mobil pemadam standby di dekat musibah, merupakan tindakan tidak manusiawi, seharusnya perusahaan terlibat dalam melindungi warga,” tambah Makhyaruddin.
Makhyaruddin juga menyerukan pihak terkait untuk segera membantu korban musibah tersebut, dengan menyediakan bantuan masa panik, serta membangun kembali rumah warga yang terbakar.
“Semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat harus sama-sama peduli kepada saudara kita yang terkena musibah, dengan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membangun kembali rumah yang terbakar,” demikian Makhyaruddin Yusuf.