Hutan Kota Tibang menggelar peringatan Hari Bumi melalui kegiatan bertajuk Konser Bumi, di Taman Hutan Kota Tibang, Banda Aceh, Minggu (28 April 2013). Selain digelar untuk memperingati hari bumi, kegiatan ini juga dilakukan untuk mensosialisasikan hutan kota Tibang kepada masyarakat luas, dan menggalang dukungan bagi keberlangsungan hutan kota Tibang melalui pembentukan Sahabat Hutan Kota.
“Aceh sebagai salah satu Provinsi Hijau selain Papua dan Kalimantan yang ada di Indonesia, sudah seharusnya ikut mengapresiasikan dirinya untuk hari bumi. Hal ini penting dilakukan jika melihat kondisi lingkungan yang seiring waktu makin tinggi tingkat kerusakannya,” ujar Kepala DKP Banda Aceh, Jalaluddin ST, MT di sela-sela acara.
Ditambahkannya, dengan diluncurkannya Sahabat Hutan Kota untuk para remaja dan anak-anak sekolah, diharapkan dapat lebih mendekatkan masyarakat ke hutan kota. “ Mereka juga nantinya dapat menjadi duta-duta Hutan Kota ini, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi.” lanjutnya .
Acara yang digelar di Hutan Kota Tibang ini merupakan kerja sama antara BNI Aceh, Tropical Society (Komunitas Tropis) yang bergerak dibidang konservasi alam dan lingkungan dengan Aceh Komunika sebagai pengelola Hutan Kota Tibang.
Sementara itu, Tisna Nando dari Aceh Komunika menyebutkan, sebelum peringatan puncak Hari Bumi ini, kegiatan yang sudah dilakukan berupa sosialisasi dan penyadartahuan lewat kunjungan sekolah.
“Di hari puncaknya ini kami menggelar kegiatan Konser Bumi dengan tema Bumi Kita Hanya Satu, dengan beragam kegiatan seperti Deklarasi Sahabat Hutan Kota, Musik bertema lingkungan, Puisi, Apresiasi Bumi (Spontan dari penonton), Pemutaran Slide Foto Alam Aceh. Acara ini juga disemarakkan sebuah grup musik Seuramoe Reggae yang juga peduli terhadap isu pelestarian alam, Community Art Performance dari Komunitas Tangke, kelompok seni dari Bireuen, pembacaan puisi dan permainan musik sampah dari Komunitas PAUD dan Home School Habib Alby Banda Aceh,” jelasnya.
Hutan Kota Tibang, merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan BNI yang didirikan diatas lahan bekas rawa seluas 7,2 ha. Pembangunanya dimulai sejak tahun 2010 sejak diresmikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Di dalam Hutan Kota Tibang dikatakannya telah ditanam 3.600 batang pohon yang terdiri dari 150 jenis pohon seperti mahoni, trembesi, sengon, tanaman buah-buahan dari beragam jenis. Selain penanaman pohon, di Hutan Kota Tibang juga terdapat fasilitas pendukung diataranya kolam penampungan air, jalur pejalan kaki, canopy trail, jembatan, toliet, fasilitas olah raga dan kolam bakau,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, Hutan Kota Tibang memiliki dua manfaat yaitu manfaat ekologi dan manfaat sosial. Manfaat ekologi seperti memperbaiki kualitas tanah, mengurangi polusi dan menurunkan suhu udara, meningkatkan infiltrasi air hujan dan mengurangi infiltrasi air asin, dan enjadi penyangga (buffer) untuk desa Tibang. Sedangkan manfaat sosial seperti menjadi tempat interaksi masyarakat dan sarana edukasi lingkungan kepada masyarakat kota Banda Aceh.