Fakultas kedokteran Universitas Abulyatama (Unaya) tidak sependapat dengan program pemerintah Aceh yang akan mendatangkan dokter dari luar negeri untuk mencukupi tenaga kesehatan di Aceh.
Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran Unaya Anjar Asmara disela-sela pengambilan sumpah dokter lulusan Unaya Sabtu akhir pekan lalu.
Anjar mengatakan program tersebut terlalu berlebihan karena di Aceh sendiri banyak dokter namun kurang di manfaatkan.
“sebenarnya disini banyak dokter tapi kan belum dimanfaatkan maksimal, selain itu diluar anggapannya kita tidak bisa berbuat”lanjutnya.
Sementara itu terkait dengan sumpah dokter , Anjar mengatakan tahun ini fakultas kedokteran Universitas Abulyatama (Unaya) Aceh mengambil sumpah 174 orang dokter, menurutnya Dengan diambil sumpah 174 dokter tersebut secara keseluruhan Unaya telah menghasilkan 527 dokter sejak Unaya membuka Fakultas Kedokteran sejak Tahun 1994.
“mereka kita harap menyebar keseluruh Indonesia, dan kita harap mereka mengikuti program-program pemerintah karena kita harap mereka jadi dokter keluarga”lanjutnya lagi.
Anjar menambahkan dokter yang sudah disumpah tersebut diharapkan dapat segera melakukan pengabdiannya kepada masyarakat, diakui Anjar, saat ini lulusan Unaya banyak bekerja di rumah sakit umum daerah dan rumah sakit swasta dan klinik diluar Aceh.
Anjar menambahkan mulai tahun 2013 ini Unaya bekerjasama dengan rumah sakit umum langsa untuk kegiatan Koas Dokter muda, sebelumnya koas dokter muda unaya dilakukan di rumah sakit medan.