Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh mengatakan bahwa dirinya berniat mengunjungi Aceh setelah mendengar kepedulian rakyat Aceh terhadap Palestina, apalagi adanya penerapan syariat Islam di bumi serambi Mekkah. Hal itu disampaikan melalui Walikota Beitlahiya yang menerima kunjungan Relawan Aceh dan rombongan, Selasa (9/4/2013) di Gaza.
Humas Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh, Mulyadi Nurdin mengatakan bahwa relawan Aceh beserta 25 orang relawan Indonesia hari Selasa diterima oleh Walikota Beitlahiya, Izzuddin Dahnun. Mulyadi mendapat informasi tersebut langsung dari Gaza melalui sms dari Tgk Makhyaruddin Yusuf.
“PM Ismail Haniyeh menyampaikan salam kepada seluruh rakyat Aceh dan berterima kasih atas kepedulian kepada mesjid Aqsa dan tanah Palestina yang merupakan tanah seluruh umat Islam, hal itu beliau sampaikan melalui Walikota Beitlahiya,” tulis Makhyaruddin kepada Mulyadi Nurdin.
“Dalam pesannya PM Ismail Haniyeh yang kerap disapa Abu Abid menyampaikan akan mengunjungi Indonesia, khususnya Aceh, karena beliau bangga di Aceh telah diterapkan syariat Islam,” tulis Makhyaruddin.
Makhyaruddin Yusuf juga menggambarkan kesibukan rakyat Palestina yang sedang giat-giatnya membangun negara yang porak-poranda digempur Israel beberapa waktu lalu, sehingga agenda pertemuan dengan PM Ismail Haniyeh urung dilakukan.
“Disebabkan padatnya agenda kenegaraan, membuat PM Palestina Ismail Haniyeh belum bisa menjumpai delegasi Indonesia untuk Palestina meskipun sudah dijadwalkan jauh-jauh hari,” tulis Makhyaruddin lagi.
Mulyadi Nurdin mengatakan bahwa relawan Aceh Tgk Makhyaruddin Yusuf memaklumi kesibukan Pemerintah Palestina yang sedang giat membangun kembali negara mereka yang hancur akibat perang.
“Setelah tiga hari berada di Gaza, kami sangat memahami kesibukan Pemerintah Palestina yang sedang giat-giatnya membangun, terutama kawasan yang hancur akibat serangan Zionis Israel, dan merecoveri masyarakat korban perang,” tulis Makhyaruddin kepada Mulyadi lagi.
Sementara itu Walikota Beitlahiya, Izzuddin Dahnun mengatakan bahwa Pemerintah Palestina siap bekerjasama dengan Pemerintah Aceh dalam bidang pertanian, pendidikan, dan penerapan syariat Islam. Menurut Makhyaruddin Yusuf hal itu juga pernah disampaikannya kepada delegasi Aceh yang mengunjungi Gaza sebelumnya, Saifunsyah.
“Meski Beitlahiya berbatasan langsung dengan wilayah Palestina yang dijajah Israel, namun tidak menyurutkan langkah para petani disana untuk menghidupkan lahan pertanian yang sangat subur, seperti menanam gandum, zaitun, kol, tomat, timun, semangka, apel, jeruk, paprika, dan lain-lain,” sambung Mulyadi mengutip sms Makhyaruddin Yusuf.
Walaupun kondisi rakyat Palestina masih memprihatinkan, namun kepedulian mereka terhadap Aceh tetap ada, terbukti saat Tsunami menerjang Aceh pada akhir 2004, rakyat Palestina yang hidup susah, berhasil mengumpulkan bantuan 10 ribu Dolar Amerika yang dikirim ke Aceh pada Januari 2005 lalu, demikian disebutkan Makhyaruddin Yusuf.