Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin berharap kepada semua pihak untuk tidak takut dengan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.
Menurutnya selama ini Syariat Islam digambarkan seolah-olah melanggar HAM dan tidak menghargai Wanita, isu tersebut sengaja dimunculkan oleh dunia barat untuk menyudutkan Islam.
Mawardi menjamin saat ini Banda Aceh sudah cukup aman dan layak untuk dikunjungi oleh wisatawan baik dalam negeri maupun manca negara.
Namun dibalik itu Mawardi berharap agar ulama berperan untuk membentengi generasi Aceh agar tidak terkena dampak negatif dari kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan luar negeri.
“jadi syariat islam itu jangan ditakut-takuti, karena tidak seperti yang digembar-gemborkan, syariat katanya melanggar ham, tidak menghargai wanita, itu hanya propaganda barat saja”lanjutnya.
Mawardi menambahkan pasca damai Aceh tahun 2005 lalu, jumlah wisatawan yang mengunjungi Aceh terus meningkat setiap tahunnya, dan hal itu akan berdampak pada perbaikan ekonomi masyarakat Aceh, dan hal itu sesuai dengan kebijakan pemerintah kota banda aceh yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“mereka kesini membeli produk-produk dari kita, memakai jasa, dan juga menjadi pemasukan PAD bagi Banda Aceh”lanjutnya lagi.
Mawardi kembali mengingatkan, visi-misi pemerintah kota Banda Aceh pada periode ini adalah meningkatkan pengamalan nilai-nilai ke Islaman bagi warga kota, tanpa harus menghambat orang luar masuk ke Banda Aceh.
Menurut Mawardi pada periode lima tahun mendatang pemerintah kota tidak lagi fokus pada pembangunan fisik, yang dinilainya sudah cukup memadai.
“kalau pun ada fisik itu hanya untuk perawatan saja, atau dana-dana otsus pada SKPD tertentu saja”pungkasnya.