Renstra Kesehatan Aceh Besar Tuntas

Angka kematian ibu melahirkan masih sangat tinggi di Kabupaten Aceh Besar, selain itu pelayanan kesehatan terhadap warga miskin khususnya dipedalaman juga masih rendah. Kedua hal tersebut menjadi bagian penting dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis (renstra) Dinas Kesehatan Aceh Besar yang diajukan oleh Aceh Development Fund (ADF) dan Lembaga Pembinaan Dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) kepada Bupati Aceh Besar.

Direktur LPPM, Saiful Isky mengatakan setidaknya ada 19 indikator yang diperhatikan untuk menyusun renstra tersebut, diantaranya kondisi kesehatan ibu hamil yang harus diberi layanan minimal empat kali oleh pemerintah selama kehamilan, serta upaya dari pemerintah dalam melayani masyarakat miskin.

“Dengan adanya SPM ini rakyat bisa menuntut pemerintah jika standar pelayanan kesehatannya tidak dipenuhuhi oleh pemerintah, karena selama ini rakyat mengeluh dengan pelayanan pemerintah kita,” katanya.

Sementara itu Direktur ADF, Afrizal mengatakan dalam penyusunan renstra tersebut pihaknya juga melibatkan berbagai pihak seperti DPRK Aceh Besar, Dinas Kesehatan, Puskesmas se-Aceh Besar dan sejumlah instansi terkait laiinya, dari masukan para peserta maka dirumuskan draft peraturan bupati tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.

“Untuk memastikan kegiatan ini efektif, kontribusi ini tidak akan maksimal kalau dukungan legislatif tidak kita peroleh terutama pendanaannya,” jelasnya.

Afrizal menambahkan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pogram peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok rentan di Aceh Besar , dari 25 kecamatan di Aceh Besar hanya empat kecamtan yang diambil samplenya yaitu Kecamatan Ingin Jaya, Leupung, Baitussalam dan Seulimum. (im)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads