Pemerintah Diminta Pertahankan JKA dan Badan Dayah

Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar meminta siapapun Gubernur Aceh yang terpilih pada Pemilukada 2011 harus tetap mempertahankan program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) dan Badan Dayah. Dua program andalan duet Irwandi-Nazar (Irna) ini dinilai banyak memberi kontribusi positif bagi kemajuan Aceh ke depan.

“Siapapun gubernur terpilih nanti, kalau bisa tetap memprioritaskan dua program ini. Program ini amat penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Aceh,” kata Muhammad Nazar kepada wartawan.

Menurutnya, program JKA merupakan program andalan Pemerintahan Irna selama ini. Program ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat Aceh secara gratis. Meski di tingkat implementasinya program JKA masih terdapat berbagai persoalan, seperti pelayanan dan manajemen belum stabil, menurut Muhammad Nazar kendala masih bisa diperbaiki secara bertahap.

“Masyarakat miskin sangat tertolong dengan adanya JKA ini. Tinggal pembenahan di beberapa bagian untuk menyempurnakannya ke depan,” kata Wagub.

Sementara keberadaan badan dayah, sambung Nazar, penting untuk mengkoordinir dan memfasilitasi seluruh dayah dan pesantren di Aceh dalam hal peningkatan mutu. Selain itu, badan dayah juga bisa meningkatkan status kelembagaan dayah kependidikan format agar diakui pemerintah.

Sementara pengamat pemerintahan Dr Taqwaddin menilai Program JKA bukan program prioritas Gubernur Irwandi Yusuf dan Wakilnya semata untuk menaikkan popularitasnya di mata rakyat Aceh. Tapi, juga merupakan program prioritas DPRA sebagai wakil rakyat, untuk menaikkan popularitasnya di mata rakyat Aceh juga.

“Dalam penyusunan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plapon anggaran sementara (PPAS) RAPBA, sepertinya eksekutif dan legislatif lebih dulu mengutamakan pemenuhan belanja rutin, dan sisanya baru untuk belanja public” jelasnya.

Pemerintah Aceh, menurut pengamat eksekutif dan legislatif itu, tidak kekurangan belanja publik, tapi penataan penggunaan dari dana itu yang belum efisien dan efektif serta pro kepada rakyat. (im)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads