Ketua tim pengarah pembangunan highway Aceh, Muhyan Yunan menyatakan Pemerintah Aceh merencanakan pembangunan jalan raya bebas hambatan (highway) sepanjang 391,5 km, mulai dari Banda Aceh hingga perbatasan Sumatera Utara (Sumut) dan saat ini pihaknya sedang melakukan pembebasan, identifikasi dan inventarisasi terhadap sejumlah lahan yang akan terkena jalur pembangunan highway tersebut.
“Jalan highway ini dipandang sangat perlu di Aceh, khususnya untuk mendongkrak pertumbuhan dan perekonomian provinsi ini. Tanpa jalan raya bebas hambatan, kita tidak akan pernah berkembang, seluruh negara di dunia telah membuktikannya,” ujarnya.
Muhyan menambahkan untuk pembangunan highway tersebut akan diupayakan meminimalisir penggunaan wilayah pemukiman masyarakat mulai dari Banda Aceh hingga wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Utara.
Muhyan yang juga Ketua HPJI Aceh ini mengungkapkan, beberapa calon investor dari sejumlah negara sudah tertarik untuk menangani pembangunan ini. Seperti dari Jerman, Belanda, dan Korea Selatan. Identifikasi lahan yang terkena rencana pembangunan jalan ini secepatnya akan dilakukan, guna dilakukan pematokan.
“Kita persiapkan hulu lahannya, jika ini sudah tuntas, maka baru kita sampaikan kepada para calon investor, banyak investor yang berminat, tapi kita belum tahu yang mana yang paling serius,” jelasnya.
Muhyan Yunan menyatakanPemerintah Aceh juga akan menyiapkan tenaga ahli lokal yang menguasai teknologi tinggi dalam pembangunan jalan dan jembatan di Aceh. Kebutuhan tenaga ahli di bidang transportasi darat ini dirasa cukup mendesak, karena dalam tahun-tahun mendatang, akan membutuhkan banyak tenaga ahli di sektor jalan dan jembatan.
“Untuk menyiapkan jalan yang bagus dan berdaya tahan tinggi, hanya bisa dilakukan dengan hadirnya insinyur profesional di bidang jalan dan jembatan,” demikian Muhyan Yunan. (im)