Hampir 90 persen guru diseluruh Aceh belum memahami ilmu teknologi modern seperti penggunaan laptop, oleh karena itu dikhawatirkan guru di Aceh akan semakin kalah bersaing dimasa yang akan datang. Demikian dikatakan Ketua Koalisi Guru Bersatu (Kobar GB) Aceh, Sayuthi Aulia saat pembukaan seminar IT dan penandatanganan MoU kredit laptop antara Bank Aceh dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Rabu pagi (19/1).
Sayuthi mengatakan dari 97 ribu orang guru diseluruh Aceh diperkirakan hanya 10 persen diantaranya yang faham menggunakan laptop, untuk itu ia mengaharapkan para guru untuk memanfaatkan kredit laptop yang telah dimudahkan oleh pihak Bank Aceh, dimana setiap guru selain sudah memiliki kredit biasa juga bisa memiliki kredit laptop, sehingga setiap guru bisa memiliki dua kredit sekaligus di Bank Aceh.
“Mereka ini tidak bisa karena mereka belum memiliki laptop, mungkin setelah memiliki laptop mereka akan bisa sendiri,” katanya.
Sayuthi menambahkan untuk tahap pertama pihak Bank Aceh memberikan kauta laptop sebanyak seribu unit, guru tinggal menyerahkan SK fotocopy dan tanpa anggunan apapun.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Bakhtiar Ishak mengatakan semua guru di Aceh yang PNS sudah dapat mengambil laptop tersebut dengan cicilan yang sangat murah yaitu mulai dari 140 ribu perbulan, sedangkan untuk penggunaannya akan dilatih kembali.
“Jadi mereka tetap akan diberikan pelatihan, mulai dari hari ini, dan disetiap daerah juga sduah ada yang menanganinya,” katanya.
Bakhtiar menambahkan pogram tersebut untuk meningkatkan kualitas para guru di Aceh, sehingga guru di Aceh tidak tertinggal pengetahuan teknologinya dibandingkan guru ditempat lainnya. (im)