Selama tahun 2010 Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 5,86 persen atau sedikit dibawah nasional yang besarnya mencapai 6,96 persen, sementara itu kota pemantau inflasi di Aceh yaitu Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe masing – masing mengalami inflasi sebesar 4,64 persen dan 7,19 persen.
Kepala Badan Pusat Stistik (BPS) Aceh, Syeh Suhaimi mengatakan beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi Aceh selama tahun 2010 antara lain beras, cabe merah, ikan togkol dan emas.
“inflasi year on year tahun 2010untuk provinsi aceh mencapai 5,86 persen dan secara nasional mencapai 6,96 persen,” katanya.
Suhaimi menambahkan secara komulatif selama tahun 2010 laju inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 11,83 persen dan terendah terjadi di Kota Banda Aceh dengan laju inflasi sebesar 4,64 persen.
Sepanjang tahun 2010, inflasi secara nasional nyaris mencapai 7 persen atau 6,96 persen, menurut data bps kenaikan bahan makanan sepanjang 2010 sebesar 3,5 persen, menjadi salah satu penyebab tigginya inflasi.
Sementara kontribusi beberapa bahan komoditas terhadap inflasi sepanjang 2010 yang paling besar adalah beras yaitu 1,29 persen dan cabai merah 0,32 persen. BPS bahkan mengkhawatirkan harga beras internasional pada tahun 2011 bakal melonjak hingga dua kali lipat,apa lagi dua produsen utama beras dunia, yaitu Vietnam dan Thailand, sudah mengumumkan niatnya membatasi kegiatan ekspor. (im)