Kota Lhokseumawe mengalami inflasi tertinggi di Indonesia pada bulan November 2010 dengan inflasi sebesar 2,64 persen, sementara kota pemantau inflasi lain yaitu kota Banda Aceh juga mengalami inflasi sebesar 1,73 persen. Secara umum untuk provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 2,17 persen dan secara nasional mengalami inflasi sebesar 0,60 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Syech Suhaimi mengatakan dari 66 kota yang di hitung indeks harga konsumennya diseluruh Indonesia, kota Lhokseumawe mengalami inflasi tertinggi dan Probolinggo mengalami inflasi terendah, sementara itu Banda Aceh juga mengalami inflasi tertinggi ketiga ditingkat Sumatera.
“Inflasi yang terjadi di kota Banda Aceh secara umum disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan, diikuti oleh kelompok sandang, kemudian perumahan, gas dan bahan bakar, sedangkan untuk kelompok pendidikan, rekreasi tidak mengalami perubahan harga,” katanya.
Suhaimi menambahkan ada beberapa komoditas yang memberikan andil yang cukup tinggi terhadap terjadinya inflasi bulan November, seperti ikan tongkol, cabe merah dan beras, sementara beberapa komoditas lainnya yang justru mengalami penurunan harga seperti ikan dencis dan sayur – sayuran.
Lebih lanjut suhaimi menambahkan dari 76 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada bulan November 2010, 52 jenis diantaranya mengalami kenaikan dan 24 lainnya mengalami penurunan harga.
Pada bulan November telah terjadi inflasi di pedesaan yaitu sebesar 1,10 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga. (im)