Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Gubernur dan Bupati, Walikota di seluruh Indonesia agar memberikan perhatian serius terhadap organisasi pramuka, dengan mengalokasikan dana untuk kegiatan kepramukannya diwilayahnya masing – masing. Hal tersebut disampaikan presiden saat membuka Jamboree Nasional Wirakarya 2010, Selasa pagi, yang dipusatkan di kawasan Seulawah, Kabupaten Pidie.
SBY mengatakan oraganisasi pramuka menjadi sarana pendidikan yang efektif untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang tangguh, mandiri , pemberani dan penuh kesetiakawanan.
”Gerakan pramuka memiliki keunggulan dalam pembinaan kaum muda generasi penerus bangsa, melalui gerakan pramuka kita bisa mengajarkan nilai luhur dan berperan penting untuk mendidik kaum muda untuk mendidik manusia – manusia yang unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia,” katanya.
SBY menambahkan revalitasi gerakan pramuka juga sudah diatur dalam undang – undang gerakan pramuka yang disahkan pada 26 Oktober 2010 lalu, dalam undang – undang tersebut diharapkan kepada gerakan pramuka agar pendidikan kepramukaan bersifat mandiri, sukarela dan jauh dari unsur politik. Untuk itu kepada kuartir nasional gerakan pramuka diharapkan presiden untuk segera melakukan sosialisasi undang – undang tersebut.
Sementara itu Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan gerakan pramuka Aceh semakin membaik pasca perdamaian 2005 lalu, setidaknya sejumlah acara telah diikuti baik itu tingkat nasioanal bahkan tingkat internasional.
“Pada 26 Juni 2010 lalu anggota pramuka Aceh mewakili Indonesia untuk mengakuti Jamboree di Wangsinton DC, Amerika Serikat, dan pada Juli tahun depan ada 18 putra-putri pramuka Aceh yang akan mengikuti Jamboree Internasional di Swedia,” katanya.
Irwandi menambahkan Perkemahan Wirakarya Nasional di Seulawah di ikuti oleh 4.600 pramuka penegak (berusia 16-20 tahun) dan pandega (berusia 21-25 tahun) utusan seluruh kwartir daerah dari seluruh Indonesia dan berlangsung dari 28 November hingga 6 Desember 2010.
Selama Jamboree anggota pramuka akan mengikuti kegiatan sosial di tiga kabupaten kota yaitu, Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan kota Banda Aceh. (im)