Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menyatakan sudah memerintah Samnyong dan Dinas Bina Marga Cipta Karya agar tetap menyiagakan alat – alat berat di tempat – tempat yang rawan, sehingga jika ada truk yang terperosok kedalam lumpur bisa segera ditarik, karena saat ini macet sering disebabkan oleh truk yang nyangkut dilumpur.
Irwandi mengatakan dari hasil pantauannya ke Pantai Barat, Rabu sore, BMCK memang menyiagakan 7 alat berat di tempat – tempat yang rawan lumpur, menurutnya ada beberapa tempat rawan lumpur dengan panjang berkisar antara 50 hingga 100 meter.
“Masalahnya sekarang ada truk – truk yang tidak patuh dengan batas muatan, ketika terperosok yang lain pun gak bisa lewat, maka saya sudah perintahkan Samnyong dan BMCK agar selalu stanby-kan alat berat, oleh karena itu Samnyong sudah menempatkan 7 alat berat, kalau ada yang sangkut tarik segera, sebab tempat yang becek tidak jauh – jauh,” katanya.
Irwandi menambahkan jika tidak ada hujan lagi maka kondisi jalan akan bagus, namun hingga Rabu kondisi jalan sudah lebih bagus dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Menurut Irwandi, jalan tersebut diperkirakan selesai paling cepat pada pertengahan tahun 2011, untuk itu ia membantah pernyataan pihak – pihak yang menyatakan tidak ada keinginan pemerintah Aceh untuk menyelesaikan jalan tersebut.
Salah seorang warga Aceh Barat, Anisah mengatakan dengan kondisi jalan seperti saat ini butuh waktu hingga 11 jam untuk mencapai Banda Aceh, untuk itu ia mendesak pemerintah Aceh agar secepatnya menyelesaikan jalan tersebut.
“Sekarang di jalan dan rakit sampai 11 jam kita menanti, untuk itu kepada gubernur Aceh untuk harap untuk mempercepat pembangunan jalan ke Banda Aceh, supaya kami dari Aceh Barat nanti mudah ke Banda Aceh,” ungkapnya.
Kondisi jalan pantai barat selatan dalam beberapa hari ini cukup memprihatinkan, disaat hujan turun jalan berlumpur dan tidak bisa dilalui kendaraan, keadaan terparah terletak di kawasan Meudang Ghon, Kecamatan Jaya Aceh Jaya, puluhan truk pengangkut sembako untuk kebutuhan warga pantai barat terpaksa menunggu upaya pemerintah kabupaten Aceh Jaya bersama BMCK dan Samnyog yang terus memperbaiki jalan yang sedang dibangun oleh USAID itu. (im)