Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Yusuf Qardawi, mengatakan dirinya tidak pernah menuduh Sofyan Tsauri sebagai mata – mata polisi, namun ia mengakui sangat dekat dengan Sofyan karena dia merupakan pelatih relawan FPI yang hendak ke Palestina beberapa waktu silam.
Sebelumnya pada sidang kasus terorisme Sofyan menyatakan siap bermubahalah dengan Habib Rizieq dan Yusuf Qardhawi (Ketua FPI Aceh) jika menuduhnya sebagai mata – mata polisi, menurutnya ia berjuang murni karena tauhid.
Mubahalah ialah masing – masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat mendoakan kepada Allah dengan sungguh – sungguh, agar Allah menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta.
Ketua FPI Aceh, Yusuf Qardawi mengatakan sewaktu melatih relawan ke Palestina dia tidak pernah mengetahui kalau Sofyan adalah mantan polisi, akan tetapi dirinya mengetahui Sofyan polisi ketika berkunjung ke rumahnya.
“Dia pelatih kami, tapi nggak tau dia polisi, tapi waktu kami berangkat ke Jawa mau berangkat ke Jawa dan batal berangkat dan diajak bergabung sama Sofyan, dan waktu saya kerumah dia saya lihat di dokumen kalau dia mantan polisi tapi saya nggak nuduh dia susupan polisi” lanjutnya.
Sofyan Tsauri ditangkap saat penyerbuan Densus 88 di hutan kawasan Jantho, Aceh Besar, awal Maret lalu. Setelah penangkapan itu, FPI mencurigai Tsauri merupakan intel polisi yang sengaja disusupi di pelatihan militer di Aceh. (im)