Lanud Sultan Iskandar Muda merupakan Lanud penyangga terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran wilayah secara nasioanal, baik itu berupa pencurian kekayaan alam maupun pelintas batas wilayah melalui laut dan media udara. Hal itu dikatakan Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Edi Suyanto pada upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Iskandar Muda akhir pekan lalu.
Edi mengatakan Lanud Iskandar Muda mempunyai posisi yang sangat penting karena merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan perairan Internasional yaitu Samudera Hindia dan Selat Malaka.
“Banyak yang sudah dilakukan oleh angkatan udara, ada beberapa operasi di daerah perbatasan, laut kita juga awasi dari udara” katanya.
Edi menambahkan kondisi persenjataan militer khusunya angkatan udara terus ditingkatkan untuk menyeimbangkan kekuatan dengan negara – negara tetangga. Dia melanjutkan untuk Aceh juga diperlukan kelengkapan persenjataan seperti penempatan pesawat tempur atau peluru kendali namun hal tersebut masih dibahas oleh Pemerintah dan DPR.
Serah terima jabatan Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Danlanud) yang baru, dari Kolonel Pub Sungkono kepada Kolonel Pnb Maman Suherman, kolonel Pnb Sungkono dimutasi sebagai Direktur Pengkajian Air Power Seskoau di Bandung, Jawa Barat. Sementara, Kolonel Pnb Maman Suherman sebelumnya dosen penuntun golongan IV di Seskoau. (im)