Aktivitas Gunung Seulawah Agam dalam seminggu terakhir mengalami penurunan hal itu dikarenakan semakin sedikitnya gempa vulkanik dan gempa tektonik yang terjadi di kawasan Gunung Seulawah, bila dibandingkan dengan aktivitasnya pada minggu pertama september lalu.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA ) Aceh Drs. Asmadi Syam setelah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (26/9) di Banda Aceh.
Pihak BPBA menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa, baik pada daerah yang telah ditetapkan sebagai zona bahaya yaitu dengan radius 5 Km dari puncak kawah maupun pada daerah zona waspada radius 8 Km dari puncak kawah, dengan menghindari melakukan aktivitas di daerah aliran sungai pada saat terjadi hujan.
Selain itu, masyarakat diharapkan hanya mendengarkan informasi dari pihak yang berwenang yaitu Pos Pengamat Gunung Api Seulawah, BPBD Kabupaten Aceh Besar dan BPBA.“Jangan terpancing dengan issue yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,”ujar Asmadi.
Asmadi memastikan terdapat daerah berbahaya dan daerah waspada, dikatakannya daerah bahaya meliputi daerah dengan jari-jari ± 5 km dari titik kegiatan, jarak terpendek 3 km ke arah baratlaut, sedangkan jarak terjauh 12,5 km ke arah barat daya, yaitu sepanjang sungai yang berhulu di puncak. Adapun sungai tersebut adalah; Kali Blang Bla, Kali Uteun, Kali Bleeng dan Kali Kumureue. Luas daerah bahaya ± 12.155 km2.
Sedangkan daerah waspada meliputi daerah dengan jari-jari ± 8 km dari titik kegiatan, dengan jarak terdekat 8 km ke arah baratlaut dan jarak terjauh 18,5 km ke arah baratdaya, yaitu sepanjang sungai yang berhulu di puncak. Daerah ini merupakan perluasan dari daerah bahaya dengan luas seluruhnya 129,20 km2. Menurut data ada sekitar kurang lebih empat ribu jiwa penduduk di sekitar kaki Gunung Seulawah yang berada di dua kemukiman yaitu Kemukiman Lamteuba dan Kemukiman Lamtamot.
Sebelumnya, pada tanggal 1 september 2010 pukul 16.00 wib, status Gunung Seulawah Agam dari “normal” Level I, naik menjadi “Waspada” Level II. Peningkatan status Gunung Seulawah Agam tersebut merupakan yang pertama kalinya. Status Gunung Seulawah Agam tersebut ditetapkan berdasarkan pengamatan data kegempaan dan pengamatan visual pada kawah oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Asmadi menerangkan, dalam rangka kesiapsiagaan jangka panjang, BPBA Aceh telah melakukan koordinasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi dengan melibatkan Badan/Dinas/Instansi di tingkat Provinsi dan Pemerintah Kota Banda Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Pemerintah Kabupaten Pidie.
BPBA bersama BPBD Aceh Besar akan melaksanakan kegiatan sosialisasi dalam minggu ini, dengan agenda penyusunan rencana kontijensi dan penyusunan jalur evakuasi pada awal bulan Oktober 2010. Dengan menghadirkan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai penentu peningkatan maupun penurunan status Gunung Api. (im)