Salman Iqbal – Antero
Dua kota pemantau inflasi di Provinsi Aceh mengalami deflasi selama bulan maret, kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dan kota Lhokseumawe mengalami deflasi 0,08 persen.
Deflasi di Banda Aceh secara umum disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar 0,08 persen. Sementara itu beberapa komoditi yang memberi andil tinggi terhadap deflasi bulan maret 2010 antara lain cabe merah, jeruk dan beras.
Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Syeh Suhaimin mengatakan beberpa komoditas juga mengalami kenaikan harga, seperti kontrak rumah, jeruk nipis, ikan kembung dan ikan tongkol. “Dua kota pemantau Di Banda Aceh, yaitu banda Aceh dan Lhokseumawe telah terjadi deflasi, Banda Aceh sebesar 0,16 persen dan Lhokseumawe sebesar 0,08 persen, sehingga secara umum provinsi Aceh terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dan secara Nasioanl juga terjadi Deflasi sebesar 0,14 persen”
Suhaimin menambahkan inflasi Year on Year( maret 2010 terhadap maret 2009) untuk kota Banda Aceh sebesar 3,60 persen, kota Lhokseumawe sebesar 4,44 persen, sedangakan untuk provinsi Aceh sebesar 4,00 persen dan nasional sebesar 3,43 persen.
Sementara itu perkembangan Inflasi di 16 kota pemantau di Sumatera tercatat hanya satu kota yang mengalami inflasi yaitu Batam sebesar 0,25 persen sedangakn 15 kota lainnya mengalami deflasi.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/april 10/01042010_SALMAN_LAPORAN INFLASI.MP3