Ketika Sandiaga Lebih Pentingkan Persatuan Umat daripada Tanggapi Penolakan PSI Terhadap Perda Syariah

Calon wakil Presiden RI Sandiaga Uno enggan menanggapi pidato Ketua Umum PSI Grace Natalie terkait penolakan PSI terhadap Peraturan Daerah (Perda) Syariah.

Hal itu diungkapkan Cawapres Nomor urut dua itu saat berziarah ke makam Sultan Iskandar Muda yang terletak bersebelahan dengan Pendopo Gubernur Aceh, Selasa (20/11).

Sandi mengaku tidak mau berkomentar hal-hal yang negatif dan lebih memilih menjaga ukhuwah Islamiyah dan Islam Rahamatalilalamin. Cawapres Nomor Urut dua itu pun berharap jangan sampai gara-gara Pilpres memecah belah persatuan bangsa.

“Kita datang kesini untuk mempersatukan, kita menjaga Islam yang rahmatalilalamin, memperkuat ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua PSI dalam pidatonya dengan tegas menyatakan akan menolak Perda-perda syariah berlaku di Indonesia.

Pernyataan tersebut membuat murka masyarakat Muslim Indonesia, pasalnya sejumlah pihak menuding pernyataan ketua PSI itu sebagai bentuk ketidakpahaman yang bersangkutan akan Pancasila.

Anggota DPD asal Aceh bahkan meminta agar Grace Natalie menyampaikan permohonan maaf karena pernyataannya telah melukai umat Islam di Indonesia.

“Apakah dengan berlakunya Qanun Syariah Islam, lantas Aceh tidak toleran dan diskriminatif serta tidak tidak ada keadilan di Aceh? Hemat saya, alasan tersebut terlalu berlebihan dan kurang sesuai dengan kenyataan yang ada. Untuk itu, Grace Natalie harus segera meminta maaf kepada rakyat Aceh,” tutur Sudirman dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (19/11/2018).

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads