Amil Baitul Mal Aceh Dilatih Memberi Pelayanan Prima

Sebanyak 50 amil Baitul Mal Aceh mengikuti pelatihan pelayanan prima (service excellent) di Aula LPTQ, Banda Aceh, Kamis (15/11/2018). Pelatihan ini dilaksanakan oleh Baitul Mal Aceh untuk meningkat pelayanan amil dalam melayani para muzakki dan mustahik.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh yang diwakili Kepala Bagian Umum, Arif Arham mengatakan pada dasarnya pelayanan prima itu sangat dibutuhkan pada lembaga seperti Baitul Mal Aceh. Sebagai lembaga amil dituntut untuk memberikan pelayanan yang membuat muzakki dan mustahik puas, sehingga tertarik untuk datang lagi.

“Jadi, jangan sampai ada amil bertingkah laku dan beraut wajah yang tidak enak dilihat ketika datang tamu, baik itu muzakki maupun mustahik,” kata Arif Arham di sela-sela pembukaan acara.

Pelatihan yang mengangkat tema “Peran Amil dalam Mewujudkan Pelayanan Muzakki dan Mustahik yang Profesional” menghadirkan dua pemateri yaitu Dosen Fisip UIN Ar-Raniry, Dian Rubianty SE AK MPA dan Dosen FMIPA Unsyiah, Saiful Mahdi MSc PhD.

Dalam pemaparan materi, Dian Rubianty menyebutkan dua hal yang diperhatikan pertama standar pelayanan dan kualitas pelayanan. Standarnya pelayanan yaitu transparan, akuntabel, kondisional, partisipatif, persamaan hak, dan keseimbangan hak tujuh kewajiban.

“Soal transparansi, jika kita melakukan dengan benar misalnya berapa kita kumpulkan zakat dan kemana saja kita salurkan kita pasti tak khawatir mempublikasikannya,” kata Dian.

Sementara itu pemateri kedua, Saiful Mahdi memperlihatkan bagaimana negara-negara maju seperti Jepang begitu rapi menata negara mereka dan memberikan pelayanan publik dengan baik. Bagusnya pelayanan di negara maju sudah diajarkan sejak mereka masih kecil.

Katanya, orang Jepang sangat pandai bersyukur. Mereka sangat bahagia dan bangga dengan apa pun yang mereka kerjakan. Padahal negaranya mereka kecil, rumahnya sederhana, dan sumber daya alamnya terbatas, namun mereka sangat rajin, baik, dan ramah.

“Orang lebih cenderung teringat kepada kita ketika bisa membuat orang lain tersentuh dengan sikap kita, apalagi kalau dilihat dari kebiasaan orang Aceh itu memuliakan tamu, itu saja kita anut akan tercipta pelayanan yang baik,” ujar Saiful Mahdi.

Menurutnya keikhlasan dalam melayani tamu itu bisa memberikan kesan yang baik bagi mereka. Begitu juga di Baitul Mal Aceh, lakukanlah dengan sepenuh hati. “Lakukan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan dan penuh tanggung jawab serta pandai bersyukur,” tandasnya.

Kegiatan dilaksanakan selama sehari penuh. Selain amil Baitul Mal Aceh, ada dua Baitul Mal Kabupaten/kota yang mengikuti pelatihan tersebut yaitu amil Baitul Mal Aceh Besar dan Baitul Mal Kota Banda.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Muhammad Iswanto berharap dengan adanya peningkatan kapasitas amil dalam memberikan pelayanan akan berpengaruh dalam peningkatan Zakat, Infak dan Sedekah pada tahun-tahun berikutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads