Dewan Minta Dinas Pendidikan Pastikan Tidak Ada Buku Sejarah yang Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel di Banda Aceh

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Zulfikar Abdullah, ST meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh untuk melakukan razia dan pemantauan ke sekolah-sekolah.

Razia tersebut dilakukan bertujuan untuk mengungkap apakah di Banda Aceh juga beredar buku IPS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebagaimana yang terungkap disejumlah kabupaten/kota lain di Aceh.

“Kami mendapatkan informasi kalau buku penyesatan terhadap sejarah itu banyak ditemukan di daerah lain di luar kota Banda Aceh, maka kami minta kepada Walikota Banda Aceh agar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh untuk memastikan agar tidak ada buku tersebut di sekolah-sekolah di Banda Aceh,”ujar Zulfikar saat menyampaikan pandangan akhir Fraksi PKS DPRK Banda Aceh terhadap RABPK 2018 di DPRK setempat, Senin (18/12/2017),

Zulfikar meminta pihak Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah di Banda Aceh khususnya, agar segera melaporkan jika menemukan buku-buku tersebut agar bisa segera ditarik dan dimusnahkan.

“Kalau ada, maka kami minta agar segera diambil tindakan tegas. Dan kepada kepala dinas, kepala sekolah bahkan siswa kami harapkan jika menemukan buku-buku IPS yang telah memutarbalikkan fakta tersebut, untuk segera melaporkannya agar bisa segera ditarik dan dimusnahkan,”lanjut Zulfikar.

Pada kesempatan itu Zulfikar atas nama Fraksi PKS Banda Aceh juga menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia dan seluruh elemen warga Negara Indonesia untuk mengutuk segala bentuk pengakuan Amerika Serikat terhadap Israel, karena sampai kapanpun Yerusalem tetap Ibu Kota Palestina, salah satu kota suci umat Islam.

“Pada kesempatan yang mulia ini kami juga mengajak kita semua yang hadir disini dan seluruh warga kota Banda Aceh untuk satu suara memberikan dukungan kepada Palestina agar segera terbebas dari penjajahan Israel laknatullah,”tutup Zulfikar.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads