Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda meminta kepada instansi terkait untuk menganggarkan cadangan dana untuk kebutuhan yang tidak terduga, khususnya terkat dengan kebencanaan.
Sulaiman Abda menyebutkan, DPR Aceh bersama DPR Aceh mengajak kepada seluruh stakeholder terkait agar tetap siaga dengan musibah yang datang tanpa diduga-duga. Siap siaga tersebut kata Sulaiman, bukan berarti mendahului takdir dari Allah.
“Maka mari kedepan Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh membuat persiapan-persiapan untuk hal-hal yang tidak kita duga-duga seperti dana cadangan untuk penanggulangan bencana, sehingga kita tidak panik pasca terjadinya musibah, apalagi dana cadangan itu jikapun tidak ada musibah tidak habis juga,”ujar politisi Partai Golkar itu.
Sulaiman Abda mengaku optimis Pemerintahan Irwandi-Nova akan memprioritaskan hal tersebut, apalagi Irwandi pernah punya pengalaman memimpin Aceh pasca musibah Tsunami tahun 2004 silam.
Pada kesempatan itu Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda juga menyambut baik keseriusan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh untuk melahirkan Qanun pendidikan Kebencanaan di provinsi Aceh.
Meskipun diakui Sulaiman Abda saat ini Aceh sudah memiliki Qanun nomor 5 tahun 2010 tentang penanggulangan bencana di Aceh. “Qanunnya sudah ada, tinggal sekarang semua pihak mematuhi qanun yang sudah ada,”ujar Sulaiman Abda.
Sementara itu sebelumnya, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh melakukan penyusunan naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan di Aceh.
Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengatakan, hingga kini belum ada payung hukum yang mengatur tentang pendidikan kebencanaan di Aceh, baik pada pendidikan formal maupun non-formal. Padahal lembaga pendidikan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Sangat penting bagi Aceh untuk melahirkan pelajaran pendidikan kebencananaan agar menjadi pembelajaran, bukan hanya bagi masyarakat Aceh dan Indonesia, tetapi juga dunia,” ujarnya.
