Persediaan gula pasir di Provinsi Aceh sebanyak 3.300 ton diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan 1438 Hijriah.
“Stok yang ada saat ini kami perkirakan cukup untuk memenuhi permintaan, selain tersebar di Gudang Bulog dan Kande Agung juga ada stok di pedagang besar lainnya,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Aceh, Asmauddin di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela sidak pasar tradisional, retail modern, gudang Perum Bulog Divre Aceh dan gudang Kande Agung dengan tim gabungan dari Pemerintah Aceh, BI, Direskrimsus Polda Aceh dan Bulog Aceh.
Ia menyebutkan persedian gula yang ada di Gudang Perum Bulog saat ini sebanyak 1.300 ton dan di gudang Kande Agung sebanyak 2.000 ton dan stok yang ada persiapan utnuk dua minggu ke depan.
“Artinya, stok yang ada aman dan akan datang lagi dari Kande Agung sebanyak 3.000 ton. Selain itu persediaan gula pasir juga tersebar di pedagang besar lainnya,” katanya.
Asmauddin mengatakan apa bila para pedagang besar dan distributor nakal atau menjual harga tinggi, pihaknya akan mendatangkan gula impor yang dijatahkan oleh Pemerintah untuk Aceh.
“Apa bila ada pedagang dan distributor memainkan harga, maka kita akan pasok gula impor dengan memanfaatkan kuota yang telah diberikan,” katanya.
Ia menyebutkan Pemerintah telah menetapkan harga gula pasir di pasaran Rp12.500 per kilogram dan untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp11 ribu per liter.
