Ketum AKKOPSI: Kita Perlu Belajar dari Banda Aceh

Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) M Rizal Efendi mengapresiasi Pemerintah Kota Banda Aceh yang dinilai mampu menyelenggarakan event berskala nasional dalam suasana aman dan damai.
‎
“Kita semua perlu belajar dari Banda Aceh yang penuh damai ini. Walaupun bertepatan dengan masa kampanye Pilkada, namun suasana kotanya begitu adem. Beda dengan sejumlah daerah lain yang cenderung situasinya memanas menjelang Pilkada”. Tak ketinggalan, ia mengajak setiap kandidat kepala daerah untuk ikut mengangkat sanitasi sebagai isu strategis dalam kampanye Pilkada.

Hal tersebut diungkapkan Rizal yang juga menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan ini dalam sambutannya pada acara welcome dinner peserta City Sanitation Summit (CSS) XVI AKKOPSI di halaman Balai Kota Banda Aceh, Rabu (23/11/2016).‎

“Atas nama seluruh anggota AKKOPSI, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh atas penyambutan yang meriah malam ini, dan kulinernya juga luar biasa. Kami sangat bahagia dapat hadir ke Banda Aceh -sebuah kota tua yang penuh sejarah dan religius,” ungkap Rizal yang mengaku baru pertama kali datang ke Banda Aceh ini.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi jumlah daerah anggota AKKOPSI yang terus bertambah. “Total sudah ada 467 kabupaten/kota yang bergabung. Idealnya seluruh daerah di Indonesia ikut serta dalam keanggotaan AKKOPSI, guna membangun semangat bersama untuk menyukseskan capaian universal akses pada 2019 nanti,” ungakapnya lagi.

Sebelumnya di tempat yang sama, Plt Wali Kota Banda Aceh Hasanuddin menyampaikan pihaknya merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan kepada Banda Aceh untuk menjadi tuan rumah CSS XVI AKKOPSI.

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses, sehingga AKKOPSI sebagai wadah bagi kabupaten/kota yang perduli sanitasi, dapat berkontribusi secara optimal terhadap gerakan percepatan pewujudan Universal Akses di seluruh Indonesia.”

Ia berharap, selain mengikuti rangkaian kegiatan CSS, delegasi dari seluruh Indonesia dapat pula meluangkan waktu menikmati keindahan dan keunikan Kota Banda Aceh.

Ia pun menyebutkan banyak destinasi wisata bersejarah yang dapat dikunjungi, seperti Museum Tsunami, Kapal PLTD Apung, Mesjid Raya Baiturrahman, Peucut Kherkoff, hingga Taman Putroe Phang. “Selain itu, Aceh juga dikenal dengan kulinernya yang khas. Jangan lupa pula untuk singgah di salah satu warung kopi dan menikmati kopi Aceh.”

“Akhir kata, selamat mengikuti CSS XVI di Banda Aceh. Semoga sukses, dan semoga pertemuan ini menghasilkan langkah-langkah konkret dan upaya pencapaian target universal akses dapat benar-benar kita capai, tentunya demi kemakmuran seluruh masyarakat saat ini dan generasi di masa depan,” pungkasnya.

Malam tadi, turut diumumkan penetapan sejumlah kabupaten/kota sebagai anggota baru AKKOPSI, antara lain Kabupaten Tapanuli Utara, Barito Timur, Lampung Utara, Jaya Wijaya, Manokwari, Raja Ampat, Bengkalis, dan Rokan Hilir.‎

Sembari menikmati beragam sajian kuliner khas Aceh, para delegasi CSS yang hadir juga dihibur dengan pementasan seni dan budaya Aceh. Di antara tamu undangan terlihat hadir perwakilan dari sejumlah kementerian terkait, p‎ara wali kota/wakil wali kota dan bupati/wakil bupati anggota AKKOPSI, dan u‎nsur Forkopimda Banda Aceh.

Acara puncak CSS XVI AKKOPSI akan berlangsung Kamis (24/11) besok di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam. Ajang tahunan daerah peduli sanitasi ini akan dibuka secara resmi oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang mewakili Presiden RI Joko Widodo.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads