Ruang Terbuka Hijau Banda Aceh Baru 13,2 Persen

Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk merealisasikan 20 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Banda Aceh.
Hingga pertengahan tahun 2016 ini, realisasi RTH Banda Aceh telah mencapai 13,2 persen.

Hal ini disampaikan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal   usai menandatangani prasasti Hutan Kota BNI bersama CEO Regional BNI Wilayah Medan, Rudi Harjito, Senin (13/06) di ruang rapat Walikota.

Illiza mengatakan, Pemko Banda Aceh setiap tahun menganggarkan dana pembebasan lahan untuk dijadikan RTH, meskipun diakuinya terkendala dengan harga tanah yang cenderung naik setiap tahunnya.

“Artinya kita harus sediakan 6,8 persen lagi, ini terus kita pacu dan kita komit merealisasikannya, karena tidak banyak Pemda membebaskan tanah hanya untuk dijadikan hutan,” ujar Illiza.

Terkait kerjasama dengan BNI, Illiza mengatakan akan terus dilanjutkan dan bukan hanya pada program Hutan Kota Tibang tapi juga program-program lain seperti pengembangan aplikasi berbasis ICT.

“Rencananya BNI kembali akan membangun kerjasama dibidang pengembangan ekonomi masyarakat. Tadi BNI ingin dorong dan kembangkan koperasi pesantren dengan harapan pesantren bisa berdaya dan mandiri,” ungkap Illiza.

Sementara itu, CEO Regional BNI Wilayah Medan-Aceh, Rudi Harjito mengatakan keberadaan BNI dalam pembangunan Hutan Kota Tibang sesuai dengan visi BNI go Green.

Terkait keberlanjutan Hutan Kota, Rudi menyebutkan, pihaknya tertarik untuk mendorong Hutan Kota menjadi sebuah destinasi wisata, baik bagi warga lokal maupun luar daerah.

“Sebagai wujud terimaksih kita atas suksesnya program ini, kita berkomitmen akan melanjutkan program ini dan juga akan membantu mengembangkan ekonomi masyarakat di Banda Aceh,” ujar Rudi.

Sebagaimana diketahui, Hutan Kota yang terletak di Tibang memiliki luas sekitar 7 Hektar dan memiliki pohon mencapai 4000 batang.

Dengan 4000 pohon yang dimilikanya, Hutan Kota BNI ini mampu menghasilkan oksigen 3 ton/hari serta menyerap 37 ton karbondioksida. Hutan kota saat ini menjadi daya tarik warga Banda Aceh.

Selain menjadi pilihan wisata keluarga, Hutan Kota juga sering dimanfaatkan oleh berbagai komunitas sebagai lokasi dari kegiatan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads