Pemuda Aceh Deklarasikan “Forum Bahtera Pemuda Adat”

Sejumlah ormas Kepemudaan di Aceh mendeklarasikan terbentuknya Forum Bahtera Pemuda Adat yang akan bergerak di bidang kajian, dan sosialisasi nilai-nilai adat Aceh kepada pemuda di Aceh. Deklarasi itu dilakukan dalam acara dialog pemuda adat yang dilaksanakan Majelis Adat Aceh (MAA) di warung kopi luwak Rumoh Aceh Jeulingke Banda Aceh, Senin (15/4/2013).

Ketua bidang Pemuda dan Kaderisasi MAA, Mulyadi Nurdin, Lc MH usai acara mengatakan bahwa dialog pemuda dilakukan dalam rangka menyatukan persepsi pemuda Aceh dalam menghadapi berbagai persoalan adat di tengah masyarakat.

“Selama ini adat terkesan hanya dimiliki oleh orang yang sudah tua, sedangkan anak muda jarang dilibatkan, padahal sebuah bangsa harus selalu berpijak pada nilai adat dan budaya sendiri,” ujar Mulyadi  Nurdin.

Turut hadir dalam acara dialog pemuda adat tersebut Ketua MAA, Badruzzaman Ismail dan ketua KNPI Aceh, Ihsanuddin MZ yang menjadi pemateri pada acara yang dihadiri 10 ormas kepemudaan tersebut.

Ketua MAA Aceh dalam materinya menegaskan pentingnya aktualisasi nilai-nilai adat di tengah masyarakat, dengan cara modifikasi supaya dapat diterima oleh semua kalangan. Ia juga menyayangkan pudarnya nilai-nilai adat di kalangan generasi muda, sehingga remaja Aceh tidak lagi  bangga dengan adat dan budayanya sendiri.

“orang di luar Aceh sangat menghargai budaya Aceh, sedangkan di Aceh sendiri budaya dan adat sudah ditinggalkan terutama oleh anak muda, padahal kemajuan bangsa seperti Jepang disebabkan mereka terus berpegang pada nilai budaya sendiri,” jelas Badruzzaman Ismail.

Sementera itu ketua KNPI Aceh Ihsanuddin MZ menyebutkan banyaknya generasi muda Aceh yang malu dengan identitas keacehannya, sehingga banyak yang tidak berani berbahasa Aceh.

“Sangat disayangkan banyak anak Aceh yang malu berbahasa Aceh, padahal bahasa merupakan identitas bangsa, sementara di daerah lain bahasa daerah sangat hidup dan berkembang,” imbuh Ihsanuddin.

Ihsanuddin menyatakan mendukung dibentuknya Forum Bahtera Pemuda Adat yang akan menyatukan ormas kepemudaan dalam bidang adat, malah ia menyarankan dibentuknya divisi adat di dalam semua ormas kepemudaan di Aceh.

“Semua organisasi kepemudaan harus membentuk bidang adat supaya dapat mensosialisasikan nilai-nilai adat bagi pengurus dan masyarakat luas,” usulnya.

Sementara itu Ketua Bidang Pemuda dan Kaderisasi MAA, Mulyadi Nurdin yang menjadi ketua panitia dialog pemuda tersebut menyambut baik keinginan ormas pemuda untuk membentuk forum bahtera Pemuda Adat, dan bersedia menyediakan sekretariat di kantornya di MAA.

“Forum ini perlu kita dukung bersama, kalau tidak ada sekretariat silakan pakai kantor saya yang ada di MAA,” ujar Mulyadi Nurdin.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads