Salman Iqbal – Antero
Ribuan Guru dari kabupaten Aceh Besar melakukan aksi unjuk rasa ke kantor pengadilan Tinggi Negeri Banda Aceh kamis pagi, mereka menuntut adanya penangguhan penahanan terhadap salah seorang guru SD 1 Lampeuneurut, Iraham Mahmud terkait kasus pelecehan seksual.
Ketua Kobar GB Aceh, Sayuti Aulia dalam orasinya mempertanyakan alasan pengadilan negeri Jantho menahan Irham Mahmud setelah sebelumnya Irham hanya ditetapkan sebagai tahanan luar. “kita datang kemari bukan untuk merusak atau mengacau, tapi kita menununtut saudara kita guru bantu olahraga SD 1 Lampeuneurut diizinkan menjadi tahanan luar sebelum mendapatkan hukuman”
Sementara itu ketua PGRI Banda Aceh Aceh Saifullah mengatakan jika kasus tersebut tidak segera diselesaikan maka ditakutkan aksi mogok guru akan terus berlangsung, dan hal tersebut sangat merugikan pendidikan diprovinsi Aceh. “Mereka sanggup mengkoordinir guru-guru seluruh Aceh untuk tidak mengajar, bahkan saya jauh-jauh hari sudah meminta mereka jangan mogok bahkan sampai saya keluarkan surat kepada kepala sekolah”
Setelah berorasi diluar gedung pengadilan tinggi, sebanyak 6 orang perwakilan guru di izinkan menemui ketua pengadilan tinggi Aceh, Rooslya Hambali. Dalam pertemuan tersebut Rooslya Hambali mengatakan dirinya tidak bisa mengatahui sampai dimana proses perkara tersebut ”Tapi didalam hal perkara ini kita tidak boleh ikut serta karena saya sebagai ketua pengadilan tinggi belum tau sejauh mana proses perkaranya”
Namun setelah ketua pengadilan tinggi negeri berkoordinasi dengan pihak pengadilan negeri Jantho diputuskan Irham Mahmud untuk menjadi Tahanan luar.
Irham Mahmud merupakan guru olahraga di SD 1 Lampeunerut, ia ditahan oleh pihak pengadilan negeri Jantho atas dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang muridnya, namun tuduhan tersebut hingga kini belum bisa dibuktikan pengadilan, sedangkan alasan penahanan Irham dilakukan pengadilan dengan alasan keamanan.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/april 10/01042010_SALMAN_RIBUAN GURU UNJUK RASA.MP3
