Transportasi Pantai Barat Masih Terkendala

Pemerintah Aceh hingga kini dinilai masih kurang peduli dengan sarana transportasi di kawasan pantai barat selatan, terutama lintas Calang-Lamno yang hingga kini masih menggunakan rakit darurat sebagai sarana penyeberangan di Krueng Lamno di Desa Lambeusoe dan Desa Alue Mie Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.

Jurubicara Kaukus Pantai Barat Selatan (KPBS) Aceh, TAF Haikal mengatakan Pemerintah Aceh belum memperdulikan nasib masyarakat Pantai Barat Selatan Aceh, terbukti dengan belum dibangunnya jembatan Lambeuso sebagai sarana transportasi disana.

Jubir KPBS Taf Haikal juga mendesak USAID untuk segera melanjutkan dan mempercepat proses pembangunan jembatan dan jalan. Menurutnya hingga tahun keenam bencana tsunami melanda, ironisnya kawasan barat selatan masih menggunakan rakit sebagai modal transportasi, sementara bantuan yang rencananya disalurkan masyarakat Amerika Serikat cukup besar.

Pernyataan itu dilontarkan Haikal menyusul musibah yang terjadi pada salah satu rakit penyeberangan di aliran Krueng Lambeusoe, Lamno, terbalik Minggu siang, sehingga menyebabkan puluhan penumpang jatuh ke sungai.

Dalam peristiwa tersebut tiga korban dinyatakan tewas dan delapan lainnya harus mendapat pertolongan medis di Puskesmas Lamno. Rakit tersebut merupakan rakit desa yang beroperasi di aliran Krueng Lambeusoe menghubungkan Desa Alue Mie dengan Teumareum. Lebar sungai tersebut sekitar 120 meter, dengan kedalaman lebih kurang empat meter.

http://radioantero.net/savedeposit/audio/maret 10/100323_fikri_Transportasi masih terkendala di kawasan Barat.MP3

Author: Rizal Fikri
Positon: Reporter


 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads